Testimoni

Indonesia membutuhkan tokoh muda dengan integritas yang tinggi, berpikiran maju, namun tetap dalam bingkai ketaatan kpd Allah SWT. Saya pikir, pak Farouk Abdullah Alwyni adalah figur yang memenuhi semua persyaratan tersebut. Dengan kecintaannya terhadap pengetahuan dan pembangunan bangsa, maka saya berbesar hati bahwa keberadaan beliau akan dapat membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan beradab

Prameshwara Samofa Nadya

Dosen

Saya mulai mengenal Pak Farouk saat saya bekerja di Bank Muamalat, sekitar tahun 2009.

Meski berposisi sebagai Direktur di Bank Muamalat, namun masyaAllah Pak Farouk mudah bergaul dengan siapapun.

Terbukti, beliau tidak sungkan berdiskusi tentang pekerjaan secara langsung dan intens dengan saya walaupun pada saat itu posisi saya hanya sebagai staf biasa (bukan officer) di Bank Muamalat. Kebanyakan Direktur suatu Bank hanya mau berdiskusi dengan satu level dibawahnya.

Semoga Allah Ta’ala senantiasa menjaga dan memberkahi Pak Farouk sekeluarga. Aamiin

Ilham Reza Ferdian

Dosen Universitas Indonesia

Farouk adalah sosok intelektual Muslim yang konsisten di garisnya. Saya selalu menikmati diskusi2 saya dengannya yang sudah berlangsung hampir dua dekade, sejak kami sama2 memulai karier di sebuah lembaga keuangan internasional. Komitmen Farouk pada pembangunan ummat Islam dalam sebuah konteks dunia yang plural adalah sesuatu yang tidak diragukan, mungkin ini disebabkan oleh pengalaman hidupnya di berbagai kawasan peradaban Barat dan Timur. Farouk memahami situasi ummat Islam pada saat ini secara realistis tanpa terperosok menjadi apologetik atau menyalahkan pihak lain, karena dia berpikir bahwa permasalahan ummat Islam, lebih khusus di Indonesia, adalah permasalahan ummat manusia pada umumnya yang berkisar pada topik2 keadilan, kemakmuran, dan kemajuan. Perjalanan karir Farouk selama ini menunjukkan komitmennya pada ketiga hal ini.

Penulis meminta agar nama-nya tidak di tuliskan

Praktisi Pembangunan Ekonomi Internasional

Pak Farouk Alwyni is a national asset. Beliau ahli ekonomi Islam, bidang yang didalaminya selama 20 tahun, baik di tingkat nasional maupun internasional. Beliau bekerja di kantor pusat Islamic Development Bank di Jeddah, Saudi Arabia selama 9 tahun dalam menangani pembiayaan yang mempunyai dampak pembangunan (development impact) di berbagai negara Islam. Sebelumnya beliau studi di Amerika selama 4 tahun.
Pengalaman bekerja di IDB beliau aplikasikan di Indonesia baik sebagai praktisi (sebagai direktur di Al Ijarah Finance dan Bank Muamalat), sebagai konsultan di Alwyni International Capital, sebuah financial advisory firm yang beliau dirikan, dan di Center for Islamic Studies in Finance, Economics, and Development (CISFED), sebuah lembaga think tank yang melakukan kajian di bidang pembangunan nasional maupun internasional.
Menurut saya, syarat menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat RI (DPR RI) adalah mempunyai visi, memahami aspirasi dari konstituen, mempunyai kapasitas intelektual, kemampuan pendanaan dan integritas. Dengan bekal tersebut in shaa Allah anggota DPR RI kita akan mampu menjalankan fungsi legislatifnya secara professional dan amanah karena tidak mencari manfaat finasial pribadi dari status tersebut.
Saya kenal Pak Farouk sejak tahun 2009. Sebagaimana penjelasan saya diatas, kapasitas intelektual maupun integritas beliau sudah terbukti. Jaringan beliau di berbagai negara Islam cukup luas dan beliau memahami aspirasi dari masyarakat Indonesia di luar negeri, baik sebagai mahasiswa maupun sebagai diaspora. Secara finansial Pak Farouk sudah lebih dari cukup dan integritas beliau tidak perlu diragukan.
Saya sangat mendukung pencalonan Pak Farouk sebagai DPR RI. Bahkan, sejak lama saya selalu menyarankan untuk mencalonkan diri dan alhamdulillah beliau sudah bersedia.

Said Taufik Ridha

Praktisi Keuangan Internasional

I have known Br. Farouk Abdullah Alwyni personally for over 15 years when he first joined the Islamic Development Bank as a Young Professional in the Bank’s Young Professionals (YPs) Program. I have always known him to be a friendly, organized and responsible individual and above all a person of high integrity. One could sense the passion he has for making a positive impact in the development of the Islamic Ummah; a reason for him to having joined the Islamic Development Bank in the first place.

During the time I have known him in Jeddah, I recall Br. Farouk was actively engaged with the YPs and especially in their social gathering where key aspect of such gathering was increasing the knowledge as it related to Quran, Seerat Al-Nabi (the life of the Prophet Mohammad – Pbuh), and how this can be emulated amongst ourselves and our children. This gathering was unique in the sense that it attracted IDB Staff from a mix and diverse cultural background united with common Islamic Values. Br. Farouk was a key member in the organization of its events.
Although Br. Farouk left the Islamic Development Bank some time back, I interacted with him again for the past three years in Jakarta when I served on the Board of Commissioners of Bank Muamalat Indonesia (BMI) as representative of the Islamic Development Bank, which owned a majority stake in BMI. The focus of our interaction then, of course, was Islamic Finance, in general and, Islamic banking, in Indonesia, in particular, apart from our passion in discussing international economic and political issues affecting the Ummah and the World at large. Br. Farouk had himself served on the Board of Directors of BMI and is currently doing his PhD in Islamic Development Studies in Malaysia.

Br Farouk’s high personal integrity, passion for helping others, combined with his organizational skills and broad international economic and political insights makes him an asset to any organization, and of course to Indonesia’s development process if he is elected as a Member of Parliament in the country, Insha Allah.

Jeddah,   January 2018

Ayoub Akbar Qadri

Adviser to the Vice President Finance, Islamic Development Bank, Jeddah, Saudi Arabia

saya kenal beliau pertama kali waktu bergabung dengan Islamic Association of University Student. beliau orang yang energik, inisiator, komitmen dan konsisten dalam hal-hal yang beliau yakini.

Beliau salah satu dari sedikit kawan perjuangan yang sampai saat ini tetap focus memikirkan kondisi bangsa, terkhusus dalam bidang ekonomi dan politik, walaupun backgroud beliau di bidang ekonomi namun beliau juga tetap concern pada Policy Politik Negara yang menyangkut walfare dan justice.

Tidak sampai disitu beliau juga komit dan fokus pada tingkatan kondisi faktual yang terjadi di negara lain.. isu-isu global seperti demokratisasi, budaya dan sosial di sejumlah negara baik Timur Tengah maupun ASEAN tidak lepas dari pengamatan beliau.. juga isu-isu kebijakan ekonomi global yang terjadi di beberapa negara juga tetap menjadi perhatian beliau.. pengalaman studi di 2 benua (amerika dan eropa) menambah kematangan beliau membuat kebijakan dalam ekonomi makro maupun mikro kelak bila beliau menjadi member of parliament (DPR RI).. Menurut saya organisasi politik atau pun partai politik perlu orang seperti sahabat saya Farouq untuk berjuang menuju Indonesia yg lebih baik dan bermartabat.. Semoga saudara Farouq Abdullaah Alwyni dapat melenggang di DPR RI periode 2019.

Farid Muhammad Alhabsyi, SH,. MH

Kementrian Hukum dan HAM

I have known Br. Farouk Abdullah Alwyni for around 17 years by know.

We first met in the Trade Finance Department of Islamic Development Bank, Jeddah, Saudi Arabia.

Br. Farouk reported to me for sometime when he was in charge for IDB trade finance operations in Indonesia, Iran, Kazakhstan, Malaysia, and Tajikistan from 2001 to 2007.

On many occasions, we went on official missions together to a number of countries.

I found Br. Farouk a hard working, self-driven, and creative professional who cared about development issues in Muslim countries. He also had a broad insight on international economic and political issues.

Our communication has continued even after Br. Farouk left IDB in 2007 to take up an assignment as the first member of Board of Directors (BoD) of a newly set-up joint venture Islamic leasing company set up by Bank Muamalat Indonesia and two Kuwaiti-based Islamic financial institutions. We met for few times in Kuala Lumpur and Jakarta on our post IDB times.

I am now glad to learn that Br. Farouk has been nominated as a candidate for member of parliament in Indonesia’s forthcoming election. I strongly believe that, if elected, he can make a significant contribution to the development and advancement of Indonesia in particular, the Muslim world and humanity in general.

Kuala Lumpur, 27 April 2018

Best regards

Nik Najib Husain
Former Deputy Director, IDB Trade Finance Department
Former Member of Board of Director, Eximbank of Malaysia

Dalam memecahkan problem krusial, membangun daya saing & peradaban bangsa di era disrupsi global, dibutuhkan sumber daya insani (SDI) berkualitas tinggi pada faktor kompetensi, dedikasi, integritas, serta good governance secara mutlak, tanpa pandang bulu. Semua faktor tsb harus dikedepankan di atas nafsu kekuasaan & ambisi pribadi/trah/group. Akibat fatal dari pemilihan SDI hanya sekedar pertimbangan politik, popularitas & keahlian beretorika sudah sangat nyata, yakni mis-manajemen, mis-alokasi sumber daya, inefisiensi & rendahnya berbagai standar indek pembangunan/investasi publik, menimbulkan kerugian materi & non materi secara struktural & sistematis.

Didukung latar belakang pendidikan, pengalaman & kontribusi di bidang keuangan serta network di dalam maupun di luar negeri, Bapak Farouk Abdullah A, adalah 1 dari sedikit SDI yang masuk dalam kriteria anggota dewan seperti uraian di atas. Saya mengenal pak Farouk sbg sesama akademisi, organisasi & banyak Forum Group Discussion yg kami ikuti, di bidang ekonomi & keuangan Islam sejak tahun 2011. Independensi & kecerdasan pemikiran Pak Farouk untuk kebaikan bangsa Indonesia di atas rata-rata. Dalam membuat pemikiran & keputusan, pak Farouk berpegang & terikat pada aspek kualitas, esensi, legal, serta benefitnya thd masyarakat luas & plural. In syaa Allah, semoga Pak Farouk selalu istiqamah.

Dr. Any Setianingrum

Akademisi/Dosen & Peneliti Senior

At the CISI, we place great value on our relationship with accredited training partners and Alwyni International Consulting (AIC) is one of them. It has been a delightful journey working with Farouk Abdullah Alwyni over the past years.

We are very proud to have Farouk as our partner in the mutual goal to build knowledge and develop skills in the financial services profession. Farouk’s strong dedication has shown how professional and vocational certification programmes have facilitated the transition for practitioners from academia to employment. Farouk is a giving professional, always ready to inspire many others.

Long may our relationship reigns.
Best Regards,

Tavia Chua ACSI
Country Head, Singapore
Chartered Institute for Securities & Investment

 

Farouk Abdullah Alwyni is more than as a national asset of this country. Saya mengenal baik beliau sejak  beliau menjadi student of Perbanas Institute, beliau memiliki integritas dan aqidah yang tidak dapat diragukan lagi. Untuk waktu lebih dari 25 tahun saya mengenal beliau, bahwa kiprahnya baik di tingkat nasional maupun internasional menunjukkan berbagai karya dan prestasi yang sangat membanggakan untuk bangsa ini, bahkan negara dan agama.  Pengalamannya berkarya di Kantor Pusat IDB di Jeddah, Saudi Arabia, selama bertahun-tahun setelah sebelumnya menamatkan studinya di Amerika Serikat.

Pengalaman berharga tsb, beliau realisasikan di negeri tercinta Indonesia dalam berbagai prestasi dan kesempatan  baik sebagai praktisi maupun sebagai konsultan di AIC (Alwyni International Capital), financial advisory firm yang didirikannya, dan juga di Center for Islamic Studies in Finance, Economics, and Development (CISFED), sebuah lembaga think tank yang melakukan kajian di bidang pembangunan nasional maupun internasional.

Selaku sesama insan yang berprofesi sebagai pendidik saya percaya bahwa keberadaan beliau insya Allah dapat dijadikan panutan bahkan suri tauladan untuk sesama teman seprofesi bahkan sebagai anggota dewan yang lebih berintegritas dan bermoral.

Sebagai sesama muslim saya sangat menghargai keluasan pandangan beliau dalam berkeyakinan,  yang jauh dari pola fikir seorang sektarian yang picik, radikal dan intoleran.

Walhasil saya sangat merekomendasikan beliau untuk menjadi Anggota DPR RI yang memiliki visi ke depan yang jelas, memahami aspirasi masyarakat luas, mempunyai kapasitas intelektual yang mumpuni di bidang disiplin ilmunya, memiliki kemandirian pendanaan yang berkualitas. Dengan demikian beliau insya Allah akan jauh dari sifat mencari manfaat  finansial untuk kepentingan pribadi dalam kapasitasnya sebagai Anggota DPR RI.

Saya berharap jika semua anggota dewan berkepribadian siap berkorban untuk kepentingan bangsa, negara dan agama sebagaimana yang beliau tunjukkan selama ini selaku seorang figur yang tangguh, maka negara kita akan semakin makmur dan berkeadilan di waktu yang tidak terlalu lama lagi.

Dr. Hidajat Sofyan Widjaja
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Perbanas Institute

Saya mengenal Pak Farouk Abdullah Alwyni sejak beliau baru kembali ke Jakarta dari Jeddah, Saudi Arabia sekitar tahun 2007/8. Pada waktu itu beliau adalah Direksi di sebuah perusahaan leasing joint-venture Syariah antara Bank Muamalat Indonesia dan dua lembaga keuangan dari Timur Tengah.

Dalam kapasitas saya sebagai konsultan asuransi dan investasi Syariah, saya merasakan bahwa Pak Farouk sebagai seorang yang ‘respectful’ dan ‘friendly’ terhadap orang lain.

Di sisi lain Pak Farouk adalah juga orang yang teliti dan banyak mengajukan pertanyaan terhadap segala hal yang beliau belum mengerti dan mengedepankan aspek transparansi dalam rangka menjaga hubungan jangka panjang. Beliau juga tidak sungkan untuk mengatakan tidak, dengan cara yang juga sangat ‘respectful” dan ‘polite’ untuk sesuatu hal yang tidak di inginkannya. Saya juga merasa nyaman terhadap hal tersebut ketika berhubungan dengan beliau.

Ketika saya mendengar beliau di calonkan menjadi anggota DPR RI di pemilihan umum 2019, saya merasa senang dan berharap beliau bisa terpilih.

Saya melihat Pak Farouk adalah sebuah representasi bahwa berpegang kepada sebuah keyakinan tetap dapat berjalan seiring dengan sikap yang juga menghargai keyakinan pihak lain. Di dalam Pak Farouk saya melihat bahwa mempunyai keyakinan, kesadaran dan keperdulian ke Syariahan tetap dapat berjalan seiring dengan sikap toleransi dan pluralis terhadap orang yang berbeda keyakinan.

Indonesia membutuhkan wajah baru di Legislatif yang belum ternoda oleh persoalan masa lalu, bersikap profesional tanpa kehilangan keperdulian sosial, berwawasan luas dgn ‘exposure’ internasional, dan tetap memegang keyakinan dengan tetap menghargai keyakinan orang lain. Pak Farouk saya lihat memiliki itu semua.

Nanij Widjaja
Agency Director
Prudential

Saya mengenal pak Farouk A. Alwyni saat beliau masih menjabat sbg salah satu direktur di Bank Muamalat Indonesia. Di mata saya beliau adalah pribadi yang humble dg pencapaian karirnya yg luar biasa, dan sbg sesama alumni Perbanas tentunya saya merasa bangga atas pencapaian karir beliau. Sebagai seorang akademisi beliau sangat mumpuni dg segudang pengalamannya sbg praktisi dlm membagi ilmu bagi para peserta didiknya. Namun demikian krn ketaatannya thd agama maka beliau tetap saja sbg pribadi humble yg memiliki integritas, jujur dan konsisten bergerak di bidang ilmu yg digelutinya terutama yg terkait dg ekonomi syariah.
Menurut hemat saya, dg jiwa bersahajanya jika beliau diberi kesempatan terjun di lingkungan pemerintahan atau sbg anggota legislatif dapat memberikan warna tersendiri dan pemikiran-pemikirannya dapat memberikan manfaat dan kemajuan bagi lingkungan legislatif maupun lingkungan sekitarnya secara umum.

Puji Hadiyati
Kaprodi S1 Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi & Bisnis
Perbanas Institute

 

Pak Farouk, yang telah lama saya kenal, baik waktu beliau bekerja di Islamic Development Bank, Jeddah (Saudi Arabia), maupun waktu beliau sudah kembali ke Jakarta (terutama sewaktu beliau menjadi salah seorang Direktur di Bank Muamalat), merupakan seseorang yang walaupun belum begitu tua (dari segi usia), tetapi telah mempunyai wawasan, baik wawasan kebangsaan ataupun wawasan pembangunan umat (terutama umat Islam), yang cukup dan matang. Ini semua didukung oleh pendidikan beliau yang amat memadai serta pengalaman kerja yang panjang dan luas, di luar dan di dalam negeri.

Dengan modal tersebut di atas, serta komitmen yang tinggi serta sifat istiqamah yang beliau miliki, maka Pak Farouk merupakan satu, dari sedikit intelektual yang berintegritas yang ada di tanah air, yang diperlukan oleh bangsa kita; bangsa yang sedang melakukan akselerasi pembangunan fisik dan mental. Pengalaman berdiskusi dan percakapan santai dengan beliau memberikan gambaran kepada saya betapa pentingnya Pak Farouk untuk masuk ke arena pembuatan kebijakan serta pengambilan keputusan pada tingkat nasional sehingga pemikiran beliau bisa mewarnai serta meningkatkan mutu kebijakan publik di tanah air. Semoga harapan ini bisa menjadi kenyataan dan beliau bisa memberikan sumbangsih yang terbaik untuk kita semua.

Prof. Abuzar Asra, Ph.D
Dosen dan Mantan Ekonom Senior di Asian Development Bank, Manila, Filipina &
Islamic Development Bank, Jeddah, Saudi Arabia

Saya mengenal Pak Farouk Abdullah Alwyni pertama kali sebagai sesama pengajar di Perbanas Institute. Selanjutnya perkenalan ini berlanjut dengan partisipasi saya dalam beberapa kegiatan lembaga kajian Center for Islamic Studies in Finance, Economics, and Development (CISFED) yang Pak Farouk adalah ketua Dewan Pembinanya.

Lebih jauh lagi bergabungnya saya sebagai Partner CISFED dan juga menjadi anggota WhatsApp Group dari CISFED membuat saya lebih jauh mengenal pemikiran-pemikiran Pak Farouk.

Menurut saya dengan pengalaman panjang beliau di lembaga keuangan Syariah internasional dan juga nasional, Pak Farouk memiliki “solid grounding” terhadap berbagai isu-isu keuangan dan perbankan baik Syariah maupun internasional. Lebih dari itu, Pak Farouk juga memiliki wawasan yang luas terkait isu-isu ekonomi politik dan pembangunan.

Keperdulian beliau terhadap persoalan-persoalan pembangunan di Indonesia dan juga isu-isu pembangunan internasional menempatkan beliau sebagai sebuah sosok yang unik, sebuah kombinasi antara sosok profesional di satu sisi dan intelektual di sisi yang lain.

Begitu saya mengetahui bahwa beliau di calonkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menjadi Calon Anggota DPR RI, saya sangat mengapresiasi dan mendukung hal tersebut, mengingat saya meyakini bahwa dengan latar belakang pengalaman internasional yang di milikinya plus komitmen dan keperdulian Pak Farouk dengan persoalan umat, bangsa, dan kemanusiaan secara umum, beliau akan menjadi sosok unik yang saya yakini -bila beliau terpilih- akan membawa penyegaran baru terhadap dunia politik Indonesia, sesuatu hal yang sangat di butuhkan untuk membangun politik Indonesia yang lebih berkualitas dan berdampak bagi kesejahteraan rakyat dan kemajuan Indonesia.

DR. Selamet Riyadi, M.Si.
Kepala Program Studi Magister Manajemen
Perbanas Institute

Farouk Abdullah Alwiny is an asset for Indonesia and the region. I have known Farouk since late 1990s when he was working as a professional at the Islamic Development Bank in the field of trade finance. We discussed a lot on political economy and development subjects.

Since then, he continued to amass valuable international financial experience, giving advice and providing training to companies & governments. He has delivered talks in different countries and written extensively becoming a well known figure in Islamic Finance.

Over the years, Farouk has proved to be a good leader, a sincere friend and a good father.

Farouk I wish you all the best as a statesman helping Indonesia develop.

Prof. Dr. Murat Yulek
Director, Center for Industrial Policy and Development
Istanbul Commercial University

Author, How Nations Succeed (published in 2018 by Palgrave MacMillan)

Jika anda telah mengenal saya sebelumnya dan ingin ikut memberikan testimoni untuk dapat di masukan di halaman ini, silahkan email kan testimoni anda ke: fabdullaha@faroukalwyni.com dan faalwyni.pks@gmail.com.