Salah satu upaya untuk melihat kualitas Sumber Daya Insani (SDI) manusia Indonesia adalah dengan melihat capaian rangking kita kita di Human Development Index (HDI) atau Index Pembangunan Manusia (IPM) yang di keluarkan oleh United Nations Development Program (UNDP). Berdasarkan rangking HDI ini, Indonesia masih tertinggal ketimbang banyak negara tetangga di Asia Tenggara seperti Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Filipina.

Berdasarkan laporan HDI yang dikeluarkan oleh United Nations Development Programme (UNDP) tahun 2018, Indonesia berada di urutan ke-116 dari 189 negara sedangkan Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand, dan Filipina masing-masing berada di posisi 9, 39, 57, 83, dan 113. Angka HDI Indonesia sebesar 0,694 sementara Malaysia mencapai 0,802. Adapun Brunei Darussalam berada di posisi 39 dengan IPM-nya 0,853. Bahkan, angka HDI Indonesia sangat terpaut jauh dengan Singapura di posisi 9 yang hampir mencapai 1 atau sekitar 0,932. Namun Indonesia masih di atas Laos dengan angka IPM sebesar 0,601 dan berada diposisi 139, serta Myanmar yang berada diposisi 146 dengan skor 0,578.

HDI merupakan pengukuran perbandingan dari harapan hidup, pendidikan, dan standar hidup untuk semua negara di seluruh dunia. HDI digunakan untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara termasuk negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang dan juga untuk mengukur pengaruh dari kebijakan ekonomi terhadap kualitas hidup. HDI merupakan salah satu indeks yang berguna untuk memusatkan perhatian pada aspek kualitas dari pembangunan dan berguna bagi negara-negara dengan skor HDI yang relatif rendah untuk melihat kembali variabel-variabel nutrisi, kesehatan, dan pendidikan.

* Tulisan ini telah diterbit-kan dalam buku “Mengasah Emas Indonesia Cerdas Reborn 4.0 Perbanas Institute” yang diterbikan oleh Perbanas Institute (Cetakan I, Februari 2019) dalam kerangka memperingati 50 tahun Perbanas Institute. Untuk tulisan lengkap dapat di unduh di link berikut ini.

Membangun Sumber Daya Insani