Kamis, 11 Maret 2021 diadakan deklarasi & pelantikan sebuah organisasi baru bernama Ikatan Sarjana al-Qur’an Indonesia (ISQI). Farouk Abdullah Alwyni (FAA), diminta untuk menjadi Dewan Penasehat dari ISQI, awalnya FAA sempat berfikir apakah beliau orang yg tepat? Mengingat seluruh latar belakang pendidikan beliau adalah di sekolah & universitas umum.
Tetapi setelah berbincang dengan Sekretaris Jenderal ISQI yakni Sdr. Syahrul Effendi Dasopang, FAA memahami bahwa esensi ISQI adalah menyatukan potensi umat yang peduli untuk ikut dalam proses membangun peradaban Qur’ani di Indonesia.
Selain itu ada juga nama-nama yang FAA sudah sangat familiar didalamnya seperti Bang Abdullah Hehamahua senior di HMI & pejuang anti korupsi (mantan Penasehat KPK) sebagai sesama Dewan Penasehat, Prof. Dr. Muhammad Syukri Salleh, pendiri Islamic Development Management Studies (ISDEV), Universiti Sains Malaysia yang dewasa ini merupakan pembimbing thesis S-3 FAA selaku Dewan Pakar.
Pada saat deklarasi & pelantikan tersebut FAA juga berkenalan diantaranya dengan Ketum ISQI, Dr. Baeti Rohman, Dekan Fakultas Tarbiyah, PTIQ & KH. Dr. Sobron Zayyan, selaku Dewan Pakar, yang juga Pembina Pesantren al-Qur’aniyyah, Tangerang Selatan, selaku Tuan Rumah acara tersebut.
Ketika memberikan sambutan dalam acara tersebut, FAA pun mengangkat bagaimana kontribusi Qur’an terhadap pembangunan peradaban manusia. Serta berbagi bagaimana berbagai ilmu pengetahuan yang ada saat ini seperti matematika, kedokteran, astronomi, dan lain sebagainya adalah berkembang pada masa kota-kota didunia Muslim pada waktu itu seperti Baghdad, Damaskus, Isfahan, dan Andalusia menjadi pusat-pusat peradaban dunia.
Sejarah Islam menunjukkan perpaduan antara Iman & Ilmu untuk kemaslahatan umat manusia. Jika Qur’an telah membesarkan banyak bangsa sebelumnya yang berjuang untuk Islam, maka sudah sepantasnya Indonesia, sebagai negara Muslim terbesar didunia juga dapat besar bersama Islam.