Pada hari Ahad, 26 Juni 2016, Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) mengundang Chairman CISFED, Farouk Abdullah Alwyni, sebagai salah satu pembicara dalam acara “Workshop Entrepreneurship” yang di selenggarakan di aula Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini Raya. Pada kesempatan tersebut Farouk berbicara bersama Sandiaga Salahuddin Uno, seorang pengusaha nasional yang juga menjadi salah satu bakal calon Gubernur DKI Jakarta.
Point-point yang di sampaikan oleh Chairman CISFED dalam kesempatan tersebut di antara-nya adalah sebagai berikut:
1. Penting-nya menciptakan generasi wirausaha yang bisa mengkombinasikan antara integritas dan profesionalisme, dalam rangka mewujudkan generasi wirausaha yang ulil albab (intelektual yang ulama, dan ulama yang intelektual);
2. Berbisnis perlu di pahami bukan hanya sekedar mencari keuntungan, tetapi juga dalam rangka memberikan nilai tambah kepada masyarakat;
3. Nilai tambah di sini adalah perduli terhadap kualitas dari barang dan jasa yang di tawarkan, di samping juga berusaha agar barang dan jasa tersebut benar-benar dapat bermanfaat dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
4. Terkait hal di atas, Farouk memberikan beberapa contoh terkait dengan ciri-ciri khusus dari perusahaan-perusahaan yang bertahan lama dan menjadi besar di Amerika Serikat seperti di gambarkan dalam dua buku riset penting yakni, Good to Great dan Built to Last;
5. Sumber-sumber pendanaan dalam berbisnis ada berbagai macam di antara-nya, tabungan sendiri, orang tua/keluarga, kawan-kawan, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS), Baitul Mal wa Tamwil (BMT), Perbankan Syariah, ataupun yang sekarang sedang berkembang adalah ‘crowdfunding’;
6. Berbisnis dapat di lakukan dari sesuatu yang tidak membutuhkan modal seperti ‘broker’ rumah, mobil, dan lain-lain, ataupun dapat dari sesuatu yang bisa di kerjakan di rumah seperti catering, jasa pembuatan PPP, ataupun riset dan lain-lain. Satu hal penting yang perlu di perhatikan adalah apapun yang di lakukan perlu serius terhadap kualitas produk dan layanan, berusaha terus untuk memenuhi kepuasan pelanggan seperti apa yang telah di contohkan oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia;
7. Jangan pernah menganggap remeh bisnis, mulai dari yang kecil;
8. Perlu berfikir jangka panjang dalam berbisnis yakni di antara-nya:
– Menjaga kepercayaan konsumen;
– Perduli terhadap reputasi kita;
– Sebagai Muslim, berbisnis bukan hanya persoalan untung-rugi, tetapi juga persoalan surga-neraka (terkait etika dan halal-haram);
– Bagaimana menciptakan kekayaan yang halal, yang barokah, yang tidak memberatkan kita di hari akhir/abadi kelak;
– Jangan terpesona dengan pencapaian kekayaan dengan jalan yang tidak benar;
– Hargai usaha, kecil tetapi halal dan barokah adalah jauh lebih baik dari besar tetapi di capai dengan cara yang tidak benar, yang kecil dan halal Insya Allah juga bisa besar dan bermanfaat.