Berikut ini merupakan point-point pernyataan dari Ketua Departemen Ekonomi & Pembangunan, DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Farouk Abdullah Alwyni (FAA) pada 05 Agustus 2021 terkait kebutuhan untuk memproduksi Vaksin dalam negeri:

  1. Sudah waktunya Indonesia mengakselerasi produksi vaksin nasional;
  2. BPS melaporkan bahwa nilai impor vaksin (termasuk vaksin Covid-19) selama kuartal pertama 2021 adalah senilai USD 443,4 juta atau sekitar Rp. 6,4 triliun, peningkatan sekitar 1.315% dibandingkan impor yang sama selama kuartal pertama 2020.
  3. Kebutuhan impor vaksin diatas belum mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan impor lainnya seperti alat tes dan masker.
  4. Selain AS & China, negara2 yang sudah memproduksi vaksinnya sendiri (diantaranya) adalah Jerman/Belgia, India, Inggris, Belanda/Belgia, Rusia, Swis, Korea Selatan, dan Brazil.
  5. Dengan bermutasinya virus keberbagai varian, efikasi dari berbagai vaksin juga mengalami penurunan. Tidak ada vaksin yang terjamin keampuhannya sekarang ini (disamping juga memiliki potensi efek samping).
  6. Maka sudah selayaknya jika Indonesia berusaha memproduksi vaksin nasional, dengan tetap melakukan yang terbaik secara ‘scientific’ terkait faktor keamanan (safety) dan keampuhan (efficacy) vaksin nasional.

Link-link dari berbagai media online yang mempublikasikan pernyataan tersebut berada dibagian media dari web ini. Semoga bermanfaat.